Senin, 01 Juni 2009

BLI Tinjau Stadion Mandala Jayapura : Persiapan Puncak Perayaan Juara ISL

http://i2.photobucket.com/albums/y48/djaycoholyc/DSC00061-1.jpgPantau Persiapan Pesta Juara, Mandala Bakal Disterilkan
Menghadapi puncak perayaan pesta juara Persipura Jayapura, pihak BLI lakukan pertemuan dengan Panpel Persipura dan perwakilan Djarum Papua dan Papua Barat, di Hotel Yasmin Jayapura, Minggu (31/5).
Dari pihak BLI dihadiri Diriketur Kompetisi Joko Driyono serta stafnya Aswar Tarim, sedangkan dari Panpel dihadiri langsung Ketua Panpel Persipura, Drs Benhur Tommy Mano, MM, sekertaris Fahrudin Pasolo, Sekretasris Umum Persipura, Thamrim Sagala, sementara dari Djarum Indonesia diwakili Johanes Hitipeuw.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut pihak BLI ingin mendengar sejauh mana kesiapan panitia lokal Persipura dalam menyiapkan prosesi selebrasi puncak perayaan pesta juara di Mandala, Rabu (10/6).
“Kedatangan saya ke sini ingin sharing sekaligus menyampaikan cita-cita masyarakat sepak bola Indonesia bahwa kami ingin mensejajarkan puncak perayaan juara di Jayapura,”katanya.
Intinya dalam sepak bola, harus ada rasa aman, tertip, nyaman, indah. Untuk itu, ia berharap semua insan olaraga di Papua ikut mendukung puncak perayaan pesta juara ini, sehingga bisa berjalan dengan aman dan tertib, tidak merusak nilai-nilai sepak bola, terutama sejak kick off awal, sampai penyerahan piala dan pengalungan medali, tak satupun penonton masuk ke dalam lapangan.
“Penonton harus memberikan kehormatan kepada seluruh ofisial, pemain dan manejeman, sampai tuntas menjalankan tugasnya di lapangan,”jelasnya. Mengenai kick off sendiri, sempat juga menjadi perdebatan, lantaran lampu stadion Mandala yang masih kurang memenuhi standar, 1,200 lux, ini menyebabkan BLI dan pihak Panpel Persipura memutuskan agar kick off antara Persipura Vs Sriwijaya FC digelar pukul 17.00 WIT.
“Ada perbedaan waktu antara Papua dan daerah lain di wilayah Indonesia Tengah dan Barat, jika dimulai pukul 15.00 WIT, berarti di Jawa pukul 14.00 WIT (jam 2 siang), padahal di waktu-waktu ini adalah waktu untuk orang di Barat sedang bekerja, padahal kami ingin semua orang menyaksikan acara ini,”sarannya.
Sementara dari pihak Panpel Persipura melalui Ketua Panpel Drs Behur Tommy Mano,MM, mengatakan, saat puncak perayaan juara, Stadion Mandala bakal di sterilkan dengan pengamanan tersendiri.
“Selain dari pihak kepolisian, bakal ada juga 50 orang yang ditugaskan khusus untuk membantu pengamanan, mereka ini bertugas untuk mengusir mereka yang masuk ke dalam lapangan, tanpa ID card khsus, yang dicetak panitia,”tukasnya.
Diungkapkan, tidak ada kompromi, entah itu keluarga pemain, yang diperbolekan hanya istri dan anak, selain itu tidak akan diberikan izin, sekalipun dia pejabat, tidak memiliki ID card, tidak diperbolehkan masuk,”tuturnya.
Usai pertemuan, pihak BLI dan Panpel Persipura, ditemani beberapa wartawan selanjutnya menuju ke Stadion Mandala untuk melihat secara langsung kondisi Stadion Mandala
Lampu Sudah Cukup, Ruang VIP Terlalu Kecil
Setelah melakukan pertemuan di Hotel Ysmin Minggu (31/5), Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono bersama staf Azwan Karim didampingi Ketua Panpel Persipura, Drs Benhur Tommy Mano,MM, Sekretaris, Fahrudin Pasolo serta beberapa wartawan langsung menuju ke Stadion Mandala Jayapura, untuk melihat kondisi stadion itu.
Laporan: Isak Womsiwor-Jayapura

"Untuk kondisi lampu sudah cukup, namun belum memenuhi standar. Masih ada kekurangan, terutama di areal VIP untuk tamu undangan, sebab ruangnya sangat kecil, padahal para undangan ditaksir akan banyak,"ujarnya di sela-sela meninjau kondisi Stadion Mandala.
Terkait dengan itu, ia mengharapkan agar panitia pelaksana beberapa hari ini, bisa memikirkan tempat alternatif sehingga bisa menjankau jumlah undangan maupun pejabat yang akan hadir dalam puncak perayaan Pesipura tersebut.
"Harapan semua pejabat bisa mendapat tempat, soalnya penonton bakal membludak,"katanya.
Selain itu, ia juga menilai kondisi rumput lapangan masih belum memenuhi standar yakni masih bergelombang, sehingga dibutuhkan pemerataan dalam sisa waktu ini.
"Memang tidak bisa secepatnya melakukan perubahan secara dratis, namun ini merupakan pekerjaan rumah bagi Panpel Persipura, bagaimana mengotimalkan kondisi yang ada ini, sehingga menjadi sesuatu yang unik, bisa menarik disaksikan oleh penonton,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panpel Persipura,Drs.Benhur Tommy Mano,MM mengatakan, pihaknya tetap berusaha untuk mensukseskan selebrasi pesta juara tersebut, mulai dari jalannya acara, hingga kesiapan tempat. "Kami tetap berusaha agar acara ini tetap berjalan semeriah mungkin, dengan tetap menjunjung sportifitas dunia olaraga sepak bola, untuk itu kami sangat membutuhkan kerja sama dari semua pihak,"tukasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua, Septinus Rumaseb mengatakan, pihaknya menyiapkan acara adat, mulai dari lagu-lagu daerah, sampai dengan tarian-tarian adat, bahkan ada juga penghargaan kepada pelatih dan pemain asing Persipura.
"Kurang lebih 100 personil kami siapkan untuk membawakan tarian saat pesta juara tersebut,"tuturnya. Sedangkan dari PT Djarum sebagai sponsor utama kompetisi terelit di tanah air ini juga mulai menyiapkan hal-hal untuk memeriahkan hal itu. Salah satunya menyiapkan kembang api yang akan diluncurkan saat pesta tersebut sebanyak 380 Kg.
"Kembang api yang kami pesan tersebut ada beberapa jenis, diantaranya konventi, piro (semacan luncuran kertas), itu semua akan ditampilkan saat perayaan,"ujar Johanes Hitipeuw, perwakilan PT Djarum Papua dan Papua Barat di sela-sela pertemuan dengan panitia Panpel Persipura dan Diriktur Kompetisi Joko Driyono, di Hotel Yasmin Jayapura, kemarin.
Untuk menjaga agar seluruh prosesi acara berjalan dengan baik, maka pihak PT Djarum juga sudah menyiapkan sound system dengan kapasitas, 80 ribu watt, bukan itu saja, mereka juga telah menyiapkan generator cadangan (genset) untuk mewanti-wanti pemadalam listrik di luar dugaan panitia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar