Kamis, 25 Juni 2009

Antisipasi Drama Penalti

Antisipasi Drama Penalti

Sriwijaya FC (SFC) dan Persipura Jayapura, finalis Copa Dji Sam Soe 2008/2009, fokus menempa diri jelang partai puncak, Minggu (28/6) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

SFC dan Persipura berjaga-jaga akan segala kemungkinan yang mungkin terjadi di final, termasuk mempersiapkan para eksekutor jika laga harus ditentukan lewat adu penalti. Walau keberuntungan juga memiliki peran, latihan akan membuat para pemain terbiasa dengan situasi serupa yang mungkin akan dihadapi di final. Kemarin pagi Pelatih Persipura Jacksen F Tiago telah menerapkan simulasi penalti terhadap Eduard Ivakdalam dkk di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Palembang.

“Latihan penalti itu memang harus ada, karena itu akan membangun mental pemain. Karenanya, tadi pagi (kemarin) saya sudah berikan latihan itu kepada anak-anak,” ujar Jacksen. Dengan mengasah para eksekutornya, Jacksen ingin rasa percaya diri para pemain Persipura tetap stabil. Karena, mereka akan berlaga di kandang lawan dan mental juara para pemain merupakan salah satu faktor penentu sebuah tim layak jadi kampiun atau tidak. Namun, pelatih asal Brasil yang pernah mengarsiteki Persebaya Surabaya ini berharap timnya tak harus melalui fase itu untuk juara.

Bahkan, dia ingin skuad Mutiara Hitam —julukan Persipura— menuntaskan perlawanan kubu SFC dalam waktu normal tanpa harus melalui perpanjangan waktu atau drama adu penalti. “Pokoknya, kami ingin cepat meninggalkan Palembang dan membawa Copa ke Papua,” tandasnya. Pernyataan Jacksen cukup beralasan. Boaz Solossa dkk tak ingin menghadapi drama adu penalti mengingat musim sebelumnya mereka disingkirkan SFC melalui fase serupa di partai puncak. Kini, mereka berambisi menghilangkan predikat finalis (dalam tiga musim berturut-turut) demi mewujudkan target double winner.

Di lain pihak, kubu tuan rumah jauh-jauh hari berlatih eksekusi penalti. Meski bisa disebut beruntung karena menjalani final keduanya di kandang, LaskarWong Kito —julukan SFC— tak ingin over confidence. Pelatih SFC Rahmad Darmawan ingin Charis Yulianto dkk tetap waspada mengingat lawannya adalah tim berstatus juara Liga Super 2008/2009. Pria yang kerap disapa RD ini bahkan sudah melakukan simulasi penalti sebelum menjamu Persijap Jepara pada leg kedua semifinal.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan Rahmad kepada pemain jika untuk menentukan pemenang pada final nanti harus melalui proses adu penalti. “Mental dan ketenangan pemain yang akan mengambil tendangan sangat menentukan. Selain itu, penjaga gawang juga harus memiliki refleks yang sangat baik dan semua itu saya pikir harus dipersiapkan,” papar Rahmad. [sidratul muntaha/sindo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar