Senin, 29 Juni 2009

Sanksi Berat Menanti Mutiara Hitam


Persipura Jayapura akhirnya memutuskan untuk walk out (WO) dari final Copa Indonesia 2008/2009. Aksi ini tak hanya membuat Mutiara Hitam gagal mengawinkan gelar, tapi sanksi berat juga sudah menanti.

Menurut Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, aksi WO Persipura tergolong pelanggaran berat. Karena itu, pihaknya akan menggelar sidang, Rabu, 1 Juli 2009 untuk menetapkan sanksi bagi juara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 tersebut.

"Kami baru tiba di Jakarta dan besok masih harus ke Bandung. Setelah itu kami akan kembali ke Jakarta dan langsung menggelar sidang terkait kasus Persipura," ujar Hinca saat dihubungi VIVAnews, Senin, 29 Juni 2009.

Persipura memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan saat berhadpan dengan Sriwijaya FC di final Copa Indonesia 2008/2009. Meski sempat dibujuk oleh PSSI dan jajaran Badan Liga Indonesia (BLI), Persipura bergeming dan memutuskan untuk WO.

Aksi ini dipicu oleh keputusan kontroversial wasit Purwanto pada menit ke-60. Wasit asal Kediri itu tidak memberikan hadiah penalti atas handsball yang dilakukan pemain belakang SFC Joel Jacques Tsimi di kotak terlarang.

Keputusan ini memicu aksi protes pemain-pemain Persipura. Bahkan Purwanto akhirnya mengeluarkan kartu merah kepada Ernest Jeremiah yang berusaha menanduknya. Tidak terima atas keputusan wasit, Boaz Solossa cs lantas memilih meninggalkan lapangan.

"Ini tergolong pelanggaran berat. Jauh di atas kesalahan yang dilakukan oleh Persib Bandung baru-baru ini," kata Hinca.

Mengenai sanski, Hinca belum bisa berkomentar banyak. Semuanya akan ditentukan dalam sidang yang akan digelar Rabu nanti.

"Sanksi bisa jadi perorangan, bisa juga untuk klub. Itu akan kita lihat nanti dalam persidangan. Kalau memang semuanya sudah jelas, kami juga tidak akan melakukan pemanggilan," kata Hinca.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar