Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 diputuskan tetap dihuni 18 klub. Tim-tim yang mengisi ISL musim depan pun sudah ada.
Yakni, 14 tim ISL musim lalu plus tiga tim promosi dari Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009. Satu tim lagi adalah pemenang laga playoff PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya yang dimainkan 30 Juni.
Kendati begitu, kontestan ISL musim depan masih bisa berubah. Kenapa? Sebab, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) berjanji bersikap tegas dalam memutuskan hasil verifikasi. Mereka yang tidak memenuhi lima aspek yang diverifikasi akan diputuskan tidak berhak tampil di ISL. Lima aspek itu adalah infrastruktur, finansial, legal, personal dan administrasi, serta sporting.
"Tidak ada toleransi. Tidak ada lagi klub yang pindah-pindah stadion untuk menjamu lawan. Semua aspek harus dipenuhi. Lebih-lebih aspek infrastruktur," tegas Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.
Belajar dari pengalaman musim lalu, khusus aspek infrastruktur, BLI menambahkan dua syarat kepada setiap peserta ISL. Kebetulan, musim lalu ada beberapa klub yang tidak memiliki kandang tetap. Misalnya, Persita Tangerang, PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, dan Persija Jakarta.
Syarat pertama, selain masalah kelayakan stadion, setiap klub juga harus menyertakan surat mandat penggunaan stadion selama setahun. Syarat kedua, klub juga harus mendapatkan garansi dari aparat keamanan terkait dengan penggunaan stadion.
Untuk garansi keamanan, batas akhir penyerahannya adalah 14 hari sebelum pertandingan. "Jika itu tidak terpenuhi, klub harus memindahkan stadion (pertandingan, Red) sementara dan menanggung semua biaya lawan. Jika tidak sanggup, tuan rumah akan kalah WO," kata Joko.
Pria asal Ngawi itu menambahkan, jika tidak lolos verifikasi, penghuni peringkat pertama hingga ke-14 ISL musim lalu tidak bakal diganti. Artinya, jika ada satu saja di antara 14 tim tersebut yang tidak lulus verifikasi, jumlah kontestan ISL musim depan berkurang.
Pergantian hanya diperkenankan untuk posisi tim promosi dan playoff. "Penggantinya pun tidak semua tim divisi utama. Hanya tim yang lolos delapan besar lalu yang berhak menggantikan. Itu pun mereka juga harus lolos verifikasi," sebut Joko.
Penentuan kontestan ISL musim depan pun akan dimulai pada pertengahan Juli. Mulai Juli nanti, BLI melakukan verifikasi. Verifikasi dilakukan kepada 18 tim yang secara kasatmata telah memegang tiket ke ISL musim depan.
Fokus verifikasi pun sama, yakni terkait dengan lima aspek seperti musim lalu. Namun, untuk penghuni ISL musim lalu, proses verifikasi lebih progres daripada tim promosi. Verifikasi akan dijalankan hingga Agustus. "Keputusan finalnya akan kami tentukan Agustus atau awal September. Pertengahan September sudah fokus pada persiapan kickoff kompetisi," terang Joko. [fim/diq/jawapos]
Yakni, 14 tim ISL musim lalu plus tiga tim promosi dari Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009. Satu tim lagi adalah pemenang laga playoff PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya yang dimainkan 30 Juni.
Kendati begitu, kontestan ISL musim depan masih bisa berubah. Kenapa? Sebab, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) berjanji bersikap tegas dalam memutuskan hasil verifikasi. Mereka yang tidak memenuhi lima aspek yang diverifikasi akan diputuskan tidak berhak tampil di ISL. Lima aspek itu adalah infrastruktur, finansial, legal, personal dan administrasi, serta sporting.
"Tidak ada toleransi. Tidak ada lagi klub yang pindah-pindah stadion untuk menjamu lawan. Semua aspek harus dipenuhi. Lebih-lebih aspek infrastruktur," tegas Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.
Belajar dari pengalaman musim lalu, khusus aspek infrastruktur, BLI menambahkan dua syarat kepada setiap peserta ISL. Kebetulan, musim lalu ada beberapa klub yang tidak memiliki kandang tetap. Misalnya, Persita Tangerang, PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, dan Persija Jakarta.
Syarat pertama, selain masalah kelayakan stadion, setiap klub juga harus menyertakan surat mandat penggunaan stadion selama setahun. Syarat kedua, klub juga harus mendapatkan garansi dari aparat keamanan terkait dengan penggunaan stadion.
Untuk garansi keamanan, batas akhir penyerahannya adalah 14 hari sebelum pertandingan. "Jika itu tidak terpenuhi, klub harus memindahkan stadion (pertandingan, Red) sementara dan menanggung semua biaya lawan. Jika tidak sanggup, tuan rumah akan kalah WO," kata Joko.
Pria asal Ngawi itu menambahkan, jika tidak lolos verifikasi, penghuni peringkat pertama hingga ke-14 ISL musim lalu tidak bakal diganti. Artinya, jika ada satu saja di antara 14 tim tersebut yang tidak lulus verifikasi, jumlah kontestan ISL musim depan berkurang.
Pergantian hanya diperkenankan untuk posisi tim promosi dan playoff. "Penggantinya pun tidak semua tim divisi utama. Hanya tim yang lolos delapan besar lalu yang berhak menggantikan. Itu pun mereka juga harus lolos verifikasi," sebut Joko.
Penentuan kontestan ISL musim depan pun akan dimulai pada pertengahan Juli. Mulai Juli nanti, BLI melakukan verifikasi. Verifikasi dilakukan kepada 18 tim yang secara kasatmata telah memegang tiket ke ISL musim depan.
Fokus verifikasi pun sama, yakni terkait dengan lima aspek seperti musim lalu. Namun, untuk penghuni ISL musim lalu, proses verifikasi lebih progres daripada tim promosi. Verifikasi akan dijalankan hingga Agustus. "Keputusan finalnya akan kami tentukan Agustus atau awal September. Pertengahan September sudah fokus pada persiapan kickoff kompetisi," terang Joko. [fim/diq/jawapos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar