Senin, 22 Juni 2009

Batasi Klub Belanja Pemain

Batasi Klub Belanja Pemain
Beberapa regulasi baru akan diterapkan BLI untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Antara lain, regulasi tersebut berkaitan dengan pemain.

Misalnya, kuota pemain asing. Di ISL 2009/2010, setiap tim tetap diperkenankan menggunakan jasa lima pemain asing. Namun, jumlah lima itu tidak seperti musim sebelumnya.

"Dua di antara lima pemain asing tersebut harus dari Asia yang berstatus pemain tim nasional," terang Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.

Jika dicermati, regulasi itu sama dengan BLI ingin mengurangi jumlah pemain asing. Mereka seperti merespons beragam kritik yang masuk tentang kuota pemain asing. Banyak kalangan yang tidak sepakat dengan kuota lima pemain asing yang diterapkan BLI.

Nah, aturan baru yang bakal diberlakukan BLI tersebut jelas menunjukkan bahwa mereka sejatinya hanya memberikan kuota tiga pemain asing. Sebab, merekrut pemain Asia dengan label tim nasional tentu bukan perkara mudah. Kalaupun ada pemain Asia yang mau datang, mereka pasti berasal dari negara yang kualitasnya di bawah Indonesia.

"Pemain dari negara yang kualitasnya lebih baik dari Indonesia pasti enggan, seperti negara-negara dari Asia Timur. Regulasi itu sepertinya memang dimaksudkan untuk mengurangi kuota pemain asing," ujar Eddy Syahputra, pemilik agensi pemain Ligina Sportindo.

Selain regulasi pemain asing, musim depan BLI juga akan memberlakukan pembatasan belanja klub. Utamanya, klub-klub yang menggunakan dana APBD. Setiap klub pelat merah nanti direkomendasi membelanjakan uangnya maksimal Rp 500 juta untuk satu pemain. BLI bakal memberikan panduan kriteria pemain yang berhak dikontrak Rp 500 juta.

Beberapa kriteria untuk pemain dengan harga sebasar itu, antara lain, berstatus tim nasional dan memiliki kontribusi besar kepada tim di musim lalu. [fim/diq/jawapos]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar