Selasa, 23 Juni 2009

Sudah Miliki Legitimasi Kuat

Kekhawatiran Ketua Umum Persik yang baru Samsul Ashar bahwa posisinya belum legitimate ditepis Ketua Pengcab PSSI Kota Kediri Barnadi. Menurut lelaki yang juga merangkap sebagai sekretaris umum Persik itu, posisi Samsul Ashar sebagai ketum baru sudah memiliki legitimasi kuat. Dengan demikian, Persik tak perlu mengadakan musyawarah anggota (musang).

Sebab, jelas Barnadi, Persik sekarang sudah menjadi klub profesional. Sejak bergulirnya Indonesia Super League mulai tahun lalu, otomatis Persik bukan lagi klub sepak bola amatir anggota perserikatan.

''Kalau menurut saya, sebenarnya tidak perlu ada musyawarah anggota. Sebab, Persik adalah klub profesional," ucap Barnadi kepada Radar Kediri (Jawa Pos Group) kemarin (23/6).

Dengan demikian, tidak perlu lagi mengadakan musang untuk memilih ketum baru saat masa jabatan ketum lama habis. ''Persik sudah memiliki lisensi klub profesional. Jadi, bukan tim amatir lagi," tambahnya.

Apalagi, saat ini Persik sudah tidak memiliki anggota perserikatan. Karena itu, bila dipaksakan mengadakan musang, justru Persik kerepotan sendiri.

Sebelumnya, ketum baru yang juga wali kota Kediri merasa belum punya legitimasi di posisinya tersebut. Samsul berdalih belum ada rapat anggota yang memutuskan bahwa dirinya ketum baru. Posisi ketum hanya ditandai penyerahterimaan dari pejabat lama Achmad Maschut. Belum ada keputusan hitam di atas putih (tertulis).

Kondisi itu membuat Samsul belum berani melangkah lebih jauh. Termasuk, menyusun kepengurusan dan manajemen klub yang baru. Padahal, hal itu penting untuk persiapan menghadapi musim depan.

Pangkal kegamangan Samsul adalah kebijakannya sebagai ketum nanti juga diimbangi konsekuensi pertanggungjawaban secara finansial dan administrasi. Apalagi, kabarnya, Persik telah memiliki alokasi dana Rp 10 miliar dari APBD. Pertanggungjawaban itulah yang dibingungkan Samsul terkait posisinya sebagai wali kota (pemberi dana) dan posisinya sebagai ketum (penerima dana hibah). (jie/fud/jpnn/diq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar