Jumat, 05 Juni 2009

Pkt vs Psis : Cari Selamat

http://www.jakmania.org/ind//images/joomleague/teams/pktbig.jpgPuncak perjuangan Bontang PKT menghindari jeratan degradasi Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/09 bakal terjadi hari ini. Menghadapi juru kunci PSIS Semarang di Stadion Mulawarman, Bontang, malam nanti, Laskar Khatulistiwa diwajibkan meraup poin penuh demi cepat-cepat mengantongi kepastian selamat.

PKT saat ini berada di peringkat 15 klasemen sementara dengan nilai 31. Posisi itu sungguh riskan, karena --jika tak berubah hingga akhir musim-- berarti PKT harus melakoni partai playoff untuk bertahan di Superliga, menghadapi peringkat IV Divisi Utama tahun ini, Persebaya Surabaya.

Secara matematis, di luar peringkat 12 Persiba Balikpapan yang sudah pasti aman, penghuni posisi 13 hingga 17 memang masih rawan mengikuti jejak tim Mahesa Jenar (julukan PSIS) yang dipastikan terdegradasi.

Karena itulah, PKT harus merebut angka penuh dalam dua laga kandang terakhir DISL ini, termasuk menjamu Pelita Jaya Jabar, Rabu, 10 Juni. Jika berhasil mengatasi PSIS, PKT dipastikan tak terjerumus lagi ke zona degradasi (tiga peringkat terbawah). Tinggal berikutnya fokus untuk mengalahkan Pelita di laga pamungkas musim ini. Sebab, PKT sangat perlu tambahan poin demi bersaing dengan peringkat 13 Persitara Jakarta Utara dan peringkat 14 PSMS Medan. Kedua rival yang sama-sama menyisakan dua pertandingan itu, juga berkepentingan menghindari “kursi panas” rangking 15.

Pelatih Fachri Husaini mengatakan, tak ada pilihan lain bagi pasukannya kecuali menyapu bersih dua laga home tersebut. Sebab, posisi mereka belum sepenuhnya aman. “Dua pertandingan terakhir PKT merupakan pertandingan penting,” kata Fachri, Jumat (5/6) petang.

Mengenai strategi dan formasi pemain, legenda hidup sepak bola Bontang ini belum bersedia menjelaskan. Namun dia memastikan jika seluruh pemain dalam kondisi siap tempur. Tidak ada yang cedera maupun absen untuk pertandingan yang kick off-nya dimulai pukul 19.15 Wita itu. “Saya baru dapat memastikan formasi dan strategi, setelah persiapan terakhir besok pagi (pagi ini, Red),” tutur mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia itu.

Kepastian PSIS terdegradasi memang menjadi sebuah “keuntungan” tersendiri bagi PKT. Minimal, tim Mahesa Jenar sudah kehilangan spirit bertanding di sisa akhir kompetisi. Namun Fachri mengingatkan agar James Debbah dkk tidak terlena. Sikap meremehkan tim underdog seperti PSIS jelas sebuah kesalahan besar karena dapat berakibat fatal di lapangan.

Nasib PSIS memang ironis. Hampir bersamaan dengan momentum Persipura Jayapura memastikan gelar juara, tim kebanggaan warga Semarang itu juga “memastikan” diri sebagai tim pertama Superliga yang terdegradasi ke Divisi Utama musim depan sejak hanya bermain imbang 1-1 melawan Arema, 21 Mei lalu.

Praktis, tim yang kini dibesut pelatih baru Ahmad Muhariah itu melakoni tur Borneo demi “menjalani” kewajiban kompetisi semata. "Kami memang harus mengucapkan adios Superliga. Artinya, musim depan kami harus turun kasta di Divisi Utama, menyusul prestasi tim dalam beberapa laga terakhir,” tutur GM PSIS, Ari Wibowo, belum lama ini. [jaz/kaltimpost]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar