Jumat, 01 Mei 2009

Pelita v Persija : Ajang Pembuktian

Kemenangan atas Pelita Jaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, hari ini, adalah harga mati bagi Persija Jakarta untuk membayar hasil tak memuaskan pada dua laga terakhir.

Memang, Macan Kemayoran ingin mengembalikan harga diri melalui kemenangan. Bakal tampilnya Persija dengan kekuatan penuh juga mendukung misi pelampiasan rasa kecewa skuad asuhan Danurwindo di kandang lawan ini. Danurwindo sudah bisa memakai tenaga striker Greg Nwokolo dan Pierre Njanka sebagai defender.

Kedua pemain ini telah bebas dari hukuman larangan bermain akibat kartu merah yang diterima ketika timnya bermain imbang 2-2 melawan Arema Malang. ’’Kartu merah Greg dan Njanka adalah akumulasi dua kartu kuning dalam satu pertandingan, bukan kartu merah langsung. Jadi, hanya dihukum satu pertandingan saat lawan PSM. Sekarang dia malah lebih bugar untuk menghadapi Pelita Jaya,” ujar Manajer Persija Ferry Indra Syarief.

Bintang lokal Persija seperti Bambang ’Bepe’ Pamungkas, Aliyudin, M Ilham, ataupun Ismed Sofyan juga siap tempur. Mereka bakal menjadi tumpuan untuk menggedor pertahanan Pelita Jaya yang digalang Supardi dan Carlos Eduardo Bizarro. Untuk menambah agresivitas, Danurwindo akan menerapkan pola 4-3-3 dengan memasang trio striker Bambang Pamungkas, Aliyudin, dan Greg Nwokolo.

Jika salah satu dari tiga striker ini tidak maksimal, masih ada Fabio Lopes yang jago dalam duel udara. Pertarungan sengit tentu akan terjadi di lini tengah. Gelandang serang Pelita Jaya, Firman Utina harus bertarung melawan Ponaryo Astaman.

“Menguasai lini tengah sangat penting untuk mengatur alir permainan. Umpan-umpan lambung dari belakang ke depan tidak efektif dan justru membuat kami mudah kehilangan bola,” ujar Danur, sapaan Danurwindo. Ambisi merampas poin di Soreang memang ditanamkan Danurwindo di benak para pemain Persija.

Dia juga menolak anggapan timnya sudah mengibarkan bendera putih dalam upaya perburuan gelar juara. “Kami tetap memiliki semangat untuk mengejar target itu. Tentu tidak dengan cara memikirkan apa yang diraih Persipura dalam setiap pertandingan mereka. Kami hanya fokus pada diri sendiri,” tandas Danur, yang penasaran karena hanya bermain imbang 1-1 pada putaran pertama di kandang sendiri.

Di lain pihak, setelah tersingkir di RHB Cup, Singapura, Pelita Jaya mengaku telah kembali fokus ke Liga Super. Mereka berusaha melanjutkan tren positif dua kemenangan atas Persitara Jakarta Utara dan Persela Lamongan. Namun, The Young Guns dipastikan kehilangan mesin pembunuh utama, Cristiano Lopes Figuirredo, akibat sanksi akumulasi kartu kuning.

Tanpa bomber tajam sekaligus sosok yang kerap mampu membakar semangat bertarung rekanrekannya di lapangan, praktis ketajaman Pelita sedikit diragukan. Selain itu, musim ini Pelita seperti kehilangan naluri membunuh. Menguasai permainan dan menciptakan banyak peluang tapi kerap gagal mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

“Poin yang kami peroleh saat ini (34 angka) belum bisa dikatakan ideal. Kami tetap membutuhkan kemenangan untuk menghindari zona degradasi,” kata Pelatih Pelita Fandi Ahmad. Soal kondisi fisik, Fandi tak masalah. Pelatih asal Singapura itu menegaskan bahwa kebugaran Muhammad Ridwan dkk tak terlalu menjadi masalah. “Dalam kondisi seperti apa pun, kami harus percaya diri,” tandas Fandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar