Minggu, 24 Mei 2009

Persijap Akhiri Paceklik Kemenangan

Persijap Akhiri Paceklik Kemenangan
Persijap Jepara akhirnya mampu keluar dari tekanan. Klub asuhan Junaidi ini berhasil mengakhiri paceklik kemenangan dengan melibas Persela Laomongan 3-1 (3-0) di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Minggu (24/5/2009).

Tiga gol Persijap dicetak Pablo Frances saat pertandingan baru berjalan satu menit. Dua gol lagi dilesakkan Aji Nurpijal menit 14 dan Amarildo Souza pada menit 33. Satu-satunya gol Persela diceploskan Carlos Raul Sucati di menit 70.

Turun ke lapangan dengan materi full team, anak-anak Jepara langsung menggebrak sejak peluit kick off dibunyikan wasit Najamudin Naspiran asal Balikpapan. Pablo Frances langsung membuka kemenangan tuan rumah setelah tendangan kerasnya gagal diantisipasi kiper Persela Choirul Huda.

Gol kedua Persijap yang dicetak Aju Nurpijal terasa lebih istimewa. Sebab, gol tersebut tercipta satu menit setelah Aji masuk menggantikan Ilham Hasan yang cedera di menit 13.

Amarildo Souza melengakapi kegembiraan Laskar Kalinyamat di menit 33 dengan gol cantiknya. Aksi individu legiun asing asal Brasil dari lapangan tengah tersebut berhasil menggetarkan jala Laskar Joko Tingkir.

Tak pelak, gol ini semakin membuat Stadion Gelora Bumi Kartini seakan hendak runtuh oleh sorak-sorai pendukung tuan rumah. Namun, permainan atraktif Persijap langsung berubah drastis di 45 babak kedua. Tidak ada lagi peluang yang mengancam gawang lawan.

Sebaliknya, pemain-pemain depan Persela mampu beberapa kali mendekati gawang Persijap yang dikawal Danang Wihatmoko. Puncaknya di menit 70, mantan pemain Persijap Carlos Raul Sucati mampu mengelabuhi Danang Wihatmoko sebelum menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.

Asisten Pelatih Persijap Darmo Widodo bersyukur dengan hasil maksimal ini. Sebab, kemenangan ini sekaligus menjawab keragu-raguan suporter setelah Persijap gagal memetik kemenangan pada delapan laga sebelumnya.

"Di babak kedua, performa kami memang jauh menurun. Itu disebabkan faktor kelelahan yang dialami para pemain. Bayangkan, dalam sebulan kami harus bermain lima kali. Sementara normalnya kan sepekan sekali bertanding," kata Darmo.

Sementara Pelatih Persela Widodo C Putra menyatakan, hasil buruk ini tidak terlepas dari kondisi para pemainnya yang banyak terserang diare.

"Kami sulit mengembangkan permainan karena kondisi fisik pemain yang kurang menguntungkan. Sejumlah pemain pilar terserang diare dan sulit menunjukkan performa terbaknya. Gol-gol Persijap terjadi karena kurangnya konsentrasi kami di lini belakang," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar