Rabu, 20 Mei 2009

Persib v Persiwa : Bidik Runner up

Gengsi Nomor Dua
Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak dapat nomor satu, runner up pun tidak apa-apa. Prinsip itulah yang didengungkan Persib Bandung setelah gagal jadi juara Liga Super.

Fokus Maung Bandung kini lebih pada bagaimana agar bisa menempati peringkat 2 di akhir musim nanti. Harapannya agar Eka Ramdani dkk dapat mencicipi atmosfer turnamen internasional yang diberi label playoff Liga Champions Asia (LCA).

Melawan Persiwa Wamena di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Maung Bandung mengusung misi berebut gengsi sebagai pendamping Persipura Jayapura menjadi duta Indonesia di pentas internasional.”Saya tak pernah menekankan kepada pemain untuk menganggap pertandingan melawan Persiwa sebagai partai ‘final’, krusial, penting, atau istilah lainnya.

Hal itu hanya akan membebani pemain saat di lapangan,” tandas Pelatih Persib Jaya Hartono. Dengan perbandingan ini, secara matematis raihan poin maksimal Persib maupun Persiwa saat ini sama-sama 72 angka. Persib kini menempati peringkat 4 klasemen sementara dengan nilai 54 dari 28 pertandingan.

Angka ini terpaut enam poin dari Persiwa yang mengantongi 60 poin dari 30 pertandingan dan menghuni peringkat 2 klasemen sementara. Nah,potensi ini menjadi berkurang jika salah satu tim tersungkur di Stadion Si Jalak Harupat malam nanti.

Artinya,jika Persib menang, kemungkinan Persiwa mencapai nilai 72 menjadi sirna, karena dia sudah kehilangan tiga angka dari kemungkinan 12 poin yang bisa dikumpulkan tim polesan Suharno. Logika ini juga berlaku buat Maung Bandung. Jika, Eka dkk kalah, peluang menjadi runner-up menjadi sangat berat.

Wajar jika kemudian Jaya tak memberi tekanan serius kepada Maung Bandung. ”Tugas dan tanggung jawab utama tim tetap sama, yakni memaksimalkan setiap pertandingan,” ujar Jaya. Mantan Arsitek Deltras Sidoarjo itu juga sedikit bernapas lega dengan kembalinya Lorezo Cabanas.”

Sudah cukup siap dan tak ada masalah, tapi tergantung pelatih,” tandas Cabanas yang pada pertemuan pertama kedua klub di Wamena mencetak gol pelipur di balik lara kekalahan 1-3 Maung Bandung, 1 Agustus 2008. Berbeda dengan Maung Bandung, Persiwa tampak lebih bernafsu demi mengejar status runnerup.”

Jika bermain di kandang,Persib biasanya bermain penuh beban. Bukan berharap hal jelek dirasakan mereka, tapi kami akan mencoba mengambil keuntungan psikologis,” ucap Suharno.Pria bertubuh subur yang musim lalu menangani Persis Solo itu tak merasa pasukannya lebih diuntungkan karena panjangnya masa recovery.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar