Minggu, 24 Mei 2009

Persita Lawan Persija Berakhir Imbang

Persita Lawan Persija Berakhir Imbang
Kesempatan Persija Jakarta meraih posisi runner up Liga Super 2008/2009, kian berat. Itu setelah hanya mampu meraih hasil 1-1 saat menghadapi Persita Tangerang di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (24/5/2009) malam.

Setelah menghentak di menit pertama melalui sontekan Fabio Lopes Alcantara memaksimalkan umpan M. Ilham yang gagal dibendung kiper, Wawan Hendrawan. Macan Kemayoran balik tertekan, tendangan bebas melengkung striker, I Made Wirahadi akhirnya menaklukan kiper kawakan, Hendro Kartiko menit 27.

Sadar peluang merebut tiket playoff ke Liga Champions Asia kian berat. Pelatih Danurwindo mengaku fokus perhatian Macan Kemayoran kini tertuju ke ajang Piala Indonesia. Disimpanya striker nomor satu, Bambang Bepe Pamungkas jadi salah satu bukti keinginan Persija menguasai kompetisi kasta kedua.

"Bambang sengaja kami simpan untuk Copa (Piala Indonesia). Di Liga Super finish dipapan atas (lima besar) sudah cukup memuaskan. Praktis saat ini fokus dan perhatian kami lebih tertuju di ajang Copa," ucap mantan pelatih Pelita Jaya FC tersebut.

Di ajang Piala Indonesia, peluang Persija melangkah hingga laga puncak atau minimal menembus semifinal cukup terbuka. Sebab kualiras lawan yang dihadapi, Deltras Sidoarjo bisa dikatakan berada dibawah Greg Nwokolo dkk yang sepanjang putaran II Liga Super diakui Danur mengalami penurunan performa.

Menurunya kualitas permainan Macan Kemayoran dinilai Danur tak melulu karena faktor teknis. Menurutnya Persija merasakan efek dari larangan bertanding yang dikeluarkan Polda Metro Jaya hingga masa Pemilihan Presiden berakhir.

"Beberapa tim, termasuk kami sudah kehilangan makna bermain home and away. Bermain di stadion yang bukan kandang kami sebenarnya tentu berbeda dibanding bermain di Jakarta. Fakta ini tak hanya berlaku dan dirasakan oleh Persija, beberapa tim seperti PSMS, Persitara dan Persita seperti kehilangan sesuatu karena memainkan pertandingan kandang tapi bukan di stadion mereka sebenarnya," ucap Danur.

Arsitek Persita, Zaenal Abidin mengakui hasil imbang berarti kian mendekatkan Pendekar Cisadane ke zona degradasi. Karenanya dua laga terakhir menghadapi Arema dan Persik menjadi sangat krusial.

"Degradasi hanya masalah aturan. Tapi bagaimanapun pertandingan melawan Arema dan Persik nantinya jadi seperti sebuah laga final," tandas pelatih yang menggantikan posisi pelatih Persita sebelumnya Agus Suparman pada awal musim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar