Rabu, 27 Mei 2009

Jaya Hartono Enggan Tuntut Perpanjangan Kontrak

The image “https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOz5kYKKM5Bzy3n9DTSk8OqOZJ-nUa2NGxVRnYOLukd431PxCMgMJHs8htMFH6462XgXXdm-IwZgWAsyVRa7f9gKjqH2LzHRXVoYAZGvqOHDhrUhMx0cm3FIkg-UIr_H3KPlYpX-4QMrJz/s320/persib_latihan_jaya3.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.Setelah Menjuarai Liga Indonesia Pertama lalu, Persib Bandung praktis tidak mampu berbicara banyak secara perstasi. Kini, setelah Liga Indonesia berubah format menjadi sistem kompetisi penuh, Maung Bandung mampu memperlihatkan determinasi sebagai tim besar di kancah persepakbolaan tanah air. Meski gagal meraih predikat juara DISL 2008/2009, Eka Ramdhani cs menjadi tim yang paling berpeluang menduduki posisi runner up.

Jika saja di akhir musim nanti, Persib mampu menjadi juara kedua, otomatis itu merupakan raihan terbaik sejak menjadi kampiun di Liga Indonesia pertama. Bahkan, di musim lalu ketika masih ditangani

Arsitek asal Moldova, Arcan Iurie, Persib hanya mampu menduduki peringkat 4 wilayah barat. Hal ini, tentu merupakan sinyal positif bagi Persib, untuk meraih hasil lebih baik di musim mendatang.

Namun, sang Arsitek, Jaya Hartono, enggan berjumawa. Dirinya bahkan, enggan memikirkan perpanjangan kontrak meski mampu membawa Maung Bandung meraih posisi lebih baik dibandingkan musim-musim sebelumnya. Baginya, kini ada hal lain yang lebih penting, yaitu memastikan timnya meraih predikat runner up sekaligus menyabet satu tiket kualifikasi Liga Champion Asia. "Oh, saya tidak mau berbicara masalah kontrak sekarang. Memang posisi Persib, kini lebih baik dibandingkan musim lalu.

Namun bagi saya itu bukanlah prestasi yang pantas untuk dijadikan alasan saya meminta perpanjangan kontrak,"terang Jaya kepada Radar Bandung, belum lama ini.

Hal berbeda terjadi di kubu Sriwijaya FC. Rahmat Darmawan (RD) dipastikan mandapat perpanjangan kontrak selama 2 tahun. Disinggung mengenai hal itu, Jaya mengatakan, RD memang pantas mendapatkannya. Toh, terangnya, dia telah memberikan prestasi luar biasa bagi SFC, dengan mengawinkan gelar juara Liga dan Copa Indonesia musim lalu. Karir Jaya Hartono di Persib musim ini terbilang fluktuatif. Dirinya bahkan hampir saja terdepak di awal putaran ke dua DISL. Rentetan hasil kurang maksimal di beberapa laga kandang, membuat bobotoh berang. Bahkan, organisasi suporter Viking Persib Club (VPC) sempat melakukan aksi demonstrasi yang menuntut eks Tactician Deltras Sidoarjo ini mundur. Ketika itu, Jaya menanggapinya dengan nada "jantan”.

Menurutnya, jika saja pengurus menghendaki mundur, maka ketika itu juga dirinya siap angkat koper. Kemenangan Persib melawan rival terberat di trak perburuan runner up, Persiwa Wamena, 2-0 20/5 lalu, seakan menjadi pembuktian nama besar seorang Jaya Hartono. Beberapa saat usai pertandingan ketika itu,puluhan bobotoh yang berkumpul di depan pintu ruang ganti pemain meneriakan yel-yel pujian bagi Jaya. Namun, Arsitek kelahiran Medan itu enggan menanggapinya secara serius. Dirinya hanya meminta pada bobotoh, untuk menyatukan suara sebagai elemen penting sebuah klub sepakbola, untuk mendukung secara positif agar Maung Bandung mampu merealisasikan targetnya musim ini.

"Saya sudah kenyang pujian ataupun caci maki dari para suporter, ketika masih menjadi pemain. Kini, tinggal kita sebagai tim dan juga bobotoh menyatukan visi untuk mengangkat posisi Persib ke urutan runner up musim ini,"tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar