Jumat, 03 April 2009

Sriwijaya FC Tunggu Uang AFC


Sriwijaya FC Tunggu Uang AFC Nasib Sriwijaya FC (SFC) di pentas Liga Champions Asia (LCA) memang tragis. Sudah dua kali babak belur, uang match fee dua laga tandang senilai Rp330 juta belum turun.

Manajemen SFC, dalam hal ini PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), masih menunggu uang dari AFC sebesar USD 30.000 atau Rp330 juta (kurs rupiah Rp11.000) dari pertandingan tandang. Sebab, dua pekan setelah lawatan Laskar Wong Kito ––julukan SFC–– ke markas Shandong Luneng, China, 17 Maret lalu, uang tersebut belum dikucurkan AFC.

Pihak PT SOM cukup beralasan menunggu kucuran dana tersebut. Karena, AFC telah menetapkan akan membayar match fee itu setelah dua pekan pertandingan dilaksanakan. Menurut Direktur Keuangan PT SOM Roliansyah Basnan, karena match fee tersebut belum sampai di tangan mereka, jadi untuk lawatan SFC ke markas Gamba Osaka, Jepang, pihaknya harus mengeluarkan uang dari kas sendiri.

“Sampai hari ini (kemarin) kami masih menunggu transfer dana dari pihak AFC di Kuala Lumpur melalui BLI. Ini sesuai hasil pembicaraan saya dengan Joko Driyono (Dirut BLI), termasuk dana Rp500 juta yang merupakan hak SFC yang belum dibayar pihak Djarum,” tuturnya. PT SOM, sambung Yan Basnan, harus merogoh kocek lebih dari Rp500 juta untuk menerbangkan Charis Yulianto dkk agar bisa sampai ke Stadion Expo’70, Suita Osaka.

“Biaya operasional ke Jepang lebih besar dibandingkan ke China. Karena, semua standar di Jepang lebih mahal. Tapi, mau tak mau semua harus kami siapkan, termasuk uang saku pemain yang berkisar hingga Rp100 jutaan,” sambungnya. Yang menjadi pikiran manajemen SFC saat ini adalah match fee Rp500 juta dari Djarum masih bermasalah.

Karena, pihak Djarum menganggap dana yang diberikan untuk juara Liga dan akan digunakan bagi klub untuk biaya operasional mengikuti LCA telah hangus. “Alasannya, SFC kan juara Liga tahun 2007, tapi kompetisi berakhir pada awal 2008. Sebenarnya yang salah bukan SFC, tapi panitia penyelenggara kompetisi. Namun, pihak PSSI dan BLI tetap mengupayakan pihak Djarum untuk memberikan kebijakan agar dana tersebut bisa dicairkan,” ungkapnya.

Terlepas dari pihak PT SOM yang masih menunggu match fee dari AFC sebesar USD30.000, Laskar Wong Kito sudah mengantongi izin peminjaman dua pemainnya yang telah masuk training center (TC) timnas U-23 SEA Games, yakni Dede Sulaiman dan Toni Sucipto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar