Senin, 27 April 2009

Perburuan Runner-Up Masih Seru

Perburuan Runner-Up Masih Seru Ketegangan menjadi juara Djarum Indonesia Super league (DISL) 2008/2009 sudah berkurang. Banyak klub besar yang akhirnya harus "merelakan" Persipura melesat sendirian. Namun, masih ada persaingan lain yang tak kalah menegangkan. Yakni, perburuan menjadi runner-up di klasemen akhir.

Saat ini, Persiwa Wamena masih duduk sebagai runner-up dengan 50 angka. Namun, tim besutan Suharno tersebut sudah memainkan 26 laga. Sriwijaya FC (SFC) Palembang di posisi ketiga malah sudah bermain 27 pertandingan dengan koleksi 49 angka. Sedangkan peringkat keempat Persib Bandung baru bermain 23 kali dengan 45 poin.

Persija Jakarta yang bercokol di posisi kelima baru memainkan 21 laga dengan koleksi 42 angka. Selisih nilai antara peringkat kelima dan runner-up yang hanya delapan poin, ditambah fakta bahwa Persija baru memainkan 21 laga, tentu membuat perburuan runner-up kian menegangkan.

"Peluang Persipura untuk menjadi juara memang paling besar. Tapi, kalau bisa, kami juga ingin mencapai hasil yang terbaik. Untuk menjadi runner-up, kami mungkin masih bisa," kata Suharno.

Namun, jalan Persiwa di sisa laga cukup berat, terutama di laga tandang. Sebab, selama ini torehan laga tandang Persiwa termasuk jeblok. Peter Rumaropen dkk hanya maksimal di laga kandang dengan selalu memetik kemenangan.

"Segala cara dipakai Persiwa untuk bisa menang di kandang. Tapi, mereka kan jelek di luar kandang. Itu yang akan menyulitkan mereka. Persib tak terlalu bagus di tandang. Tapi, tren Persib terus meningkat di putaran kedua. Peluang menjadi runner-up hanya dimiliki Persib dan Persija," tegas Ummuh Muhtar, asisten manajer Persib.

Jika menilik jumlah pertandingan, Maung Bandung (julukan Persib) dan Persija memang paling berpeluang finis di bawah Persipura. Sedangkan Persiwa dan Sriwijaya FC Palembang sepertinya harus puas berada di lima besar.

"Tapi, kami akan terus menjegal lawan untuk mencapai hasil terbaik sekaligus mematahkan mitos yang mengatakan bahwa juara bertahan selalu terlempar dari papan atas di musim selanjutnya," koar Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar