Rabu, 22 April 2009

Kondisi Markus Masih Tanda Tanya

Seberapa parahkah kondisi penjaga gawang PSMS Markus Horison? Teka-teki itulah yang sampai kemarin belum terjawab secara jelas.

Saat menang 2-1 atas VB Sports, Maladewa, di penyisihan Grup F Piala AFC 2009, Markus harus ditarik keluar saat terlihat mengerang kesakitan, setelah gagal menangkap dengan baik bola sepak pojok pemain tuan rumah.

Mantan pemain Persik Kediri itu terlihat memegang jarinya dan kemudian rekan-rekan dan wasit yang memimpin pertandingan memberi tanda agar Markus diganti. Sayang, sampai kemarin belum diketahui pasti kondisi penjaga gawang nomor satu tim nasional Indonesia itu. Tapi, dari isyarat yang diberikan salah satu pemain saat meminta Markus diganti, ada kemungkinan salah satu jari Markus patah.

Media Officer PSMS Abdi Panjaitan mengatakan, belum mendapat konfirmasi resmi seberapa parah kondisi Markus. ”Kami belum tahu seberapa parah cedera yang dialaminya, tapi akan kami periksakan kondisi Markus di Palembang besok (hari ini), setelah tiba di Palembang,” ujar Abdi kepada Harian Seputar Indonesia, kemarin.

Meski begitu, ada kemungkinan, Markus harus absen dalam beberapa laga ke depan. Karena itu, tim pelatih sudah memantapkan skenario darurat menyiapkan dua kiper cadangan Galih Sudaryono dan Zulbahra. Khusus Galih, penampilan mantan pemain PSS Sleman ini sebenarnya cukup lumayan.

Persoalannya, dalam pertandingan sisa yang sangat menentukan masa depan Ayam Kinantan, apakah Galih siap menerima tekanan? ”Saya sendiri belum tahu kondisi Markus. Tapi, kalau memang nantinya saya ditunjuk menggantikan, saya siap,” ungkap Galih. Galih menyatakan, sudah terbiasa dengan kondisi ini. Sebelum Markus bergabung, dia juga menjadi pilihan utama sebagai penjaga mistar gawang Ayam Kinantan. Abdi pun tak merasa khawatir.

Menurut dia, Galih masih merupakan salah satu kiper muda berbakat yang dimiliki PSMS, untuk itu tim tetap memercayakannya sebagai penjaga gawang. ”Antara Markus dan Galih saling mengisi, jadi tidak ada masalah walaupun seandainya Markus tidak bisa tampil karena cedera yang dialaminya. Kita juga punya kiper muda Zulbahra,” ujar Abdi.

Sementara itu, kemenangan PSMS atas VB Sports banyak pujian. Meski penampilan Esteban Guilien dkk belum sempurna, mayoritas menilai apa yang diraih Ayam Kinantan tetap membanggakan. Pengamat sepak bola asal Medan Suryanto Herman menilai, yang dilakukan Esteban dkk patut mendapat apresiasi. Dia memberi catatan, kemenangan Ayam Kinantan di National Stadium tersebut tak lepas dari membaiknya performa tim polesan Rudy Keltjes.

”Ya, segitulah permainan yang bisa dimainkan VB, sedangkan pemain PSMS juga sedang berada pada kondisi in sehingga tampil baik,” ujar Suryanto. Menurut dia, VB tidak menemukan permainan terbaiknya meski didukung suporter.

’’Permainan mereka (VB Sports) lebih buruk dibandingkan permainan mereka melawan PSMS sebelumnya,” tandasnya. Karena itu, dia tak sungkan mengaku bangga dengan hasil yang diperoleh PSMS di tingkat Asia itu.

”Saya bangga sebagai orang Medan melihat tim kota saya mampu lolos ke babak 16 besar piala AFC. Ini pertama kalinya bagi tim liga Indonesia, meski nantinya PSMS akan berhadapan dengan tim-tim besar Asia. Apa pun prestasi ini cukup baik,” ungkapnya. Sementara itu, Pengelola PSMS Sihar Sitorus mengungkapkan, kesuksesan Ayam Kinantan melaju ke babak 16 besar Piala AFC merupakan hal yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Dia juga berterima kasih kepada manajemen dan skuad PSMS yang mengantarkan PSMS berlaga di ajang kasta kedua liga tingkat Asia tersebut. ”Ini hal yang patut disyukuri karena baru pertama kali terjadi bagi PSMS dan mungkin juga Indonesia. Kami sebagai masyarakat tentunya bangga atas hasil ini. Terima kasih kepada manajemen dan skuad PSMS musim lalu, yang telah berjuang untuk memberikan kesempatan bagi PSMS berlaga di ajang ini,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar