Kamis, 02 April 2009

Pengaruh Besar LCA


Pengaruh Besar LCA Dua kekalahan telak dari Seoul FC dan Shandong Luneng di Liga Champions Asia (LCA) membuat performa Sriwijaya FC (SFC) mendekati anti klimaks.

Berubahnya performa SFC terlihat pada dua laga kandang menjamu Deltras Sidoarjo dan PSM Makasar di kompetisi domestik. Meskipun memang atas Deltras, karakter bermain cepat nan indah yang selalu dipertontonkan Zah Rahan dkk tidak muncul. Begitu juga saat ditahan imbang PSM. Meski sudah bermain cantik, SFC tidak menciptakan gol. Padahal, sebelum Charis Yulianto dkk tampil di LCA, penampilan mereka masih terjaga. Motivasi, mental, dan semangat tempur untuk memenangkan pertandingan selalu ada dalam diri pemain.

Memang, dampak dari perubahan tersebut belum terlalu signifikan. Namun, jarak antara SFC dan Persipura yang berada di puncak klasemen semakin melebar. Sementara itu, Persija Jakarta yang masih menyimpan empat pertandingan siap menyalip posisi SFC di posisi runner-up. Apakah ini pertanda bahwa asa Laskar Wong Kito untuk mempertahankan gelar sudah kian menjauh? Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin mengakui, untuk bangkit dari kekalahan yang mereka alami di LCA, memang sangat berat.

’’Dari awal kami telah sadar bahwa kami tidak menargetkan apa pun di LCA. Tapi, dari kekalahan dua laga tersebut, mungkin bisa menjadikan pemain lebih tertekan. Bahkan, bukan saja pemain, manajemen pun ikut tertekan karena suporter tidak menginginkan itu,” ujarnya kepada Harian Seputar Indonesia. Hendri mengatakan, memang partisipasi di LCA sedikit membawa pengaruh dalam pertandingan yang dijalani SFC di kompetisi domestik. Sebab, pemain mengalami kelelahan.

’’Kelelahan itu karena jadwal kami yang sangat padat. Selain itu, semangat lawan-lawan di Liga Super untuk turut mengalahkan SFC sangat tinggi. Jelas ini menambah tekanan kami,” sambungnya. Hanya, Hendri tetap berharap publik sepak bola Palembang bisa menerima kondisi yang tengah dialami tim kesayangannya pada ajang seberat LCA. Sebab, sangat sulit bagi SFC untuk dapat lolos ke babak selanjutnya dengan rival, seperti Gamba Osaka, Shandong, Seoul, yang kekuatannya jauh melebihi SFC. Asisten Pelatih SFC Satia Bagdja Ijatna menambahkan, secara psikologis, kekalahan di LCA membuat pemain tertekan.

Belum lagi dengan padatnya jadwal yang mereka hadapi di Liga Super dan Piala Indonesia. ’’Makanya, sekarang kami berupaya menghilangkan beban pemain,” ucapnya. Terlepas dari adanya pengaruh besar dalam penampilan SFC seusai mengarungi beratnya atmosfer LCA, tetap saja Pelatih SFC Rahmad Darmawan berusaha memperbaiki kinerja anak asuhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar