Sabtu, 21 Maret 2009

27 Pertandingan Liga Super Akan Digelar Di Jatim


Logo Liga Super IndonesiaRelokasi 27 pertandingan yang tersisa di kompetisi Liga Super Indonesia rencananya digelar di Jawa Timur. 27 Pertandingan tersebut, Badan Liga Indonesia (BLI) menunjuk tiga stadion di Jatim yang akan digunakan untuk menggelar 27 pertandingan tersebut.


Pemindahan venue klub dengan status home mayoritas hanya berlaku bagi klub-klub asal Pulau Jawa. BLI harus mencarikan home ground bagi Persita Tangerang, Persija Jakarta, Persitara Jakarta Utara,Pelita Jaya Jawa Barat, Persib Bandung, PSIS Semarang, serta Persijap Jepara. BLI sebelumnya sudah menetapkan venue menurut zona, seperti Jatim, Kalimantan Timur, gabungan DKI Jakarta,Jabar,serta Jateng.

Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengungkapkan, Jatim dinilai paling ideal dari beberapa venue lain. ’’Secara umum, relokasi pertandingan tetap di Jawa. Rencananya digelar di Jatim mengingat faktor teknis dan nonteknis. Tapi, kami tidak mau overconfidence. Kami tidak ingin perencanaan yang ada memunculkan variabel baru. Semua seperti skenario awal. Revisi jadwal dan pemilihan stadion diputuskan akhir Maret,”ungkap Joko kemarin.

Sejak Senin (16/3) untuk sementara Liga Super sudah diliburkan karena berbenturan dengan agenda Pemilu Legislatif. Total, sebanyak 103 pertandingan belum bisa digelar, meski beberapa bentrok antara Sabtu (14/3) sampai Senin (4/5) akan dipadatkan mulai Jumat (17/4) dan diperkirakan selesai pada waktu yang sama. Namun, sebenarnya tidak semua bentrok terhenti selama masa kampanye terbuka. Pertandingan Persiwa Wamena kontra Persiba Balikpapan tetap digelar pada Kamis (19/3) dengan hasil akhir 4-2.

Persiwa naik satu strip ke urutan tiga dengan nilai 44 dari 24 pertandingan.Mereka menggusur Persija dengan nilai 42, tapi menyisakan tiga laga.Joko menambahkan, problem muncul lantaran tidak semua stadion di Jatim bisa digunakan. BLI awalnya memperkirakan ada tujuh stadion yang bisa digunakan. ’’Tunggu semuanya menjadi definitif. Lamongan yang awalnya oke, ternyata tidak bisa. Mereka terkendala izin.Sebenarnya tidak butuh banyak stadion.

Relokasi pertandingan pada tiga stadion masih rasional.Ini yang akan dilakukan, meski terus memantau perkembangan situasi. Masalah sponsor sementara ini belum, termasuk masalah hitung -hitungannya,”paparnya. Koreksi kebijakan sebelumnya dilakukan sponsor utama Liga Super.Mereka berencana melakukan penghitungan ulang nilai investasi, terutama 30% dari Rp35 miliar yang sponsor belum bayarkan.

Sementara itu, Media Relation Manager HM Sampoerna Veranita Kuspratiwi juga mempertanyakan kejelasan status bagi Piala Indonesia, meski selesainya pertandingan molor. ’’Kalau mundur sudah pasti. Tapi, sebenarnya kami ingin tahu bagaimana kepastian teknisnya.Sponsor harus diberi tahu,apakah sistem relokasi pertandingan juga berlaku bagi Piala Indonesia. Lalu, bagaimana penjadwalannya. Ini yang sedang diurus oleh tim legal, terutama terkait kemungkinan adanya pelanggaran kontrak kerja sama,”tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar