Badan Liga Indonesia (BLI) tak ingin menyalahkan sikap Persipura Jayapura yang mogok main di final Copa Indonesia 2008/09 melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (28/6). Menurut Direktur Kompetisi Joko Driyono BLI turut bertanggung jawab atas aksi mogok Persipura.
Karena itu, pihaknya tak segan untuk meminta maaf kepada masyarakat sepakbola karena final Copa Indonesia mengalami anti-klimaks.
“Kami minta maaf kepada masyarakat sepakbola karena mereka tidak bisa menikmati final pertandingan seperti yang diharapkan. Biar bagaimana pun, Persipura adalah bagian dari kami. Secara organisasi, mereka berada di bawah pembinaan kami. Karena itu, kami juga ikut bertanggung jawab atas aksi yang mereka lakukan. Kami minta maaf atas kejadian ini,” kata Joko.
"Kami tak ingin menyalahkan Persipura sepenuhnya karena ini juga kesalahan kami. Tentu saja, kami kecewa. Artinya, kami merasa tidak nyaman dengan insiden ini," lanjutnya.
Menurut Joko insiden mogok main yang dilakukan Persipura menunjukkan klub-klub masih belum bisa menghadapi kenyataan untuk menerima kekalahan. Mereka selalu menginginkan menang di setiap pertandingan.
“Ekspetasi untuk menang makin tinggi. Mereka masih belum bisa menerima kekalahan,” jawab Joko.
Dalam final tersebut, Sriwijaya FC sudah unggul 1-0 melalui gol Richard Obiora. Pemain Persipura kemudian mogok main karena mereka tidak mendapat hadiah penalti atas handball yang dilakukan pemain Sriwijaya FC. Persipura kemudian dinyatakan kalah WO 4-0.